Siapa yang tau kalau saya akan masuk ke PKN STAN ? tidak ada yang tahu bahwa seorang anak dari ayah yang bekerja sebagai supir bus ini akan menjadi mahasiswa di PKN STAN. saya merupakan anak pertama dari 4 bersaudara,nama lengkap saya Donny Virgiawan Listanto biasa panggil Donny, saya lahir 19 tahun yang lalu di kota hujan pada tanggal 13 Juni.
Ketika di SMA tidak ada pikiran di benak saya bahwa saya akan jadi mahasiswa dikampus Ali Wardhana ini,dari kecil cita cita saya menjadi seorang pilot bahkan hampir setiap hari saya selalu mencari tahu informasi tentang penerbangan pada saat itu,mulai dari tentang sekolah penerbangan sampai ke berbagai fungsi dari tombol tombol yang ada dikokpit pesawat,namun harapan saya sirna ketika mengetahui STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia) tidak membuka jurusan untuk penerbang pada tahun 2016 kala itu,bahkan STPI sudah tidak mendapatkan subsidi biaya lagi dari pemerintah jadi biaya sekolah disana menjadi sangat mahal. Pada suatu saat ada seseorang yang mengadakan sosialisasi ke SMA saya tentang PKN STAN,ia berkata bahwa di PKN STAN kuliah gratis karena di tanggung oleh negara dan langsung jadi pns setelah lulus nanti,saya tertarik namun saya masih berniat untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung,saya mengisi jalur undangan (SNMPTN) ke ITB dengan jurusan FTSL dan FTTM namun gagal,saya tidak berputus asa untuk masuk ke ITB,saya mencoba lagi mendaftar lewat jalur tes SBMPTN tapi tetap gagal juga,sangat sedih memang,namun saya tidak patah semangat,saya ikut tes PKN STAN kala itu di tahun 2016,saya sangat berharap saya dapat di terima karena ini kesempatan terakhir saya,tapi takdir berkata lain,saya langsung gagal di tahap pertama,harapan saya pupus,saya berfikir mau bagaimana masa depan saya nanti ???
Rasa nya sedih memang,melihat teman teman saya yang lain kuliah di universitas yang mereka inginkan sedangkan saya tidak berkuliah,sebenarnya saya di tawari kuliah oleh ayah saya di universitas gunadarma. Saya menolak dengan alasan tidak mau membebani orang tua saya yang nanti nya akan mengeluarkan biaya lebih besar jika saya berkuliah di universitas itu,kala itu saya berkomitmen untuk belajar lebih giat untuk tes SBMPTN tahun depan nanti dan juga tes PKN STAN,tetapi saya memutuskan untuk lebih fokus masuk ke PKN STAN karena ingin mengurangi beban orang tua saya. Di waktu waktu senggang saya belajar,hingga sampai pada waktu h-2 bulan USM PKN STAN di laksanakan,hampir setiap hari saya belajar,tidak mengenal waktu dan tempat saya sempatkan untuk belajar,yang terpikirkan oleh saya adalah "bagaimana jika saya tidak lolos SBMPTN dan PKN STAN tahun ini,mau jadi apa saya jika tidak lolos LAGI ? " , ini lah hal yang membuat saya takut akan kegagalan.
Tiba saat nya hari dimana saya menjalani tes USM PKN STAN,saya mengerjakan sehati hati mungkin karena sudah memiliki pengalaman tes dari tahun sebelumnya,seusai tes pikiran saya risau, "apakah jawaban saya benar? Apakah nilai saya lolos nilai mati ?" Singkat cerita saya lolos tahap 1,saya lanjut ke tes tahap 2 yaitu tes lari dan kebugaran,berlatih lari 3 kali sehari sudahlah teramat sangat cukup,saya latihan sudah seperti jadwal makan kala itu,ketika tes alhamdulillah masih lanjut,dan sampai ke tahap ke tiga,tahap terakhir,belajar dengan giat masih saya lakoni,seusai tes tahap 3 ini sebenarnya saya sudah optimis dapat kuliah di PKN STAN,karena melihat dari peringkatnya,saya sudah termasuk ke dalam kouta penerimaan mahasiswa PKN STAN,hari dimana pengumuman keluar saya sangat lah bergembira karena saya diterima di PKN STAN dengan prodi D3 Kepabeanan dan Cukai,bukan hanya itu,tes SBMPTN saya pun keterima..
Saya sangat bersyukur dapat di terima di PKN STAN dan juga SBMPTN tahun ini,semua ini berkat Allah swt karena telah mengizinkan saya untuk merasakan bangku kuliah,doa kedua orang tua saya serta dorongan semangat dari teman teman saya pun tak luput dari keberhasilan saya ini,tetapi yang terpenting adalah selalu giat belajar dan pantang menyerah,jika saya menyerah untuk tes lagi pada tahun ini apakah saya akan lolos ? Tidak! Jadi jangan pantang menyerah dan terus berdoa ya teman teman
mungkin sekian cerita tentang saya,terima kasih ya sudah membacaaa :D
Ketika di SMA tidak ada pikiran di benak saya bahwa saya akan jadi mahasiswa dikampus Ali Wardhana ini,dari kecil cita cita saya menjadi seorang pilot bahkan hampir setiap hari saya selalu mencari tahu informasi tentang penerbangan pada saat itu,mulai dari tentang sekolah penerbangan sampai ke berbagai fungsi dari tombol tombol yang ada dikokpit pesawat,namun harapan saya sirna ketika mengetahui STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia) tidak membuka jurusan untuk penerbang pada tahun 2016 kala itu,bahkan STPI sudah tidak mendapatkan subsidi biaya lagi dari pemerintah jadi biaya sekolah disana menjadi sangat mahal. Pada suatu saat ada seseorang yang mengadakan sosialisasi ke SMA saya tentang PKN STAN,ia berkata bahwa di PKN STAN kuliah gratis karena di tanggung oleh negara dan langsung jadi pns setelah lulus nanti,saya tertarik namun saya masih berniat untuk kuliah di Institut Teknologi Bandung,saya mengisi jalur undangan (SNMPTN) ke ITB dengan jurusan FTSL dan FTTM namun gagal,saya tidak berputus asa untuk masuk ke ITB,saya mencoba lagi mendaftar lewat jalur tes SBMPTN tapi tetap gagal juga,sangat sedih memang,namun saya tidak patah semangat,saya ikut tes PKN STAN kala itu di tahun 2016,saya sangat berharap saya dapat di terima karena ini kesempatan terakhir saya,tapi takdir berkata lain,saya langsung gagal di tahap pertama,harapan saya pupus,saya berfikir mau bagaimana masa depan saya nanti ???
Rasa nya sedih memang,melihat teman teman saya yang lain kuliah di universitas yang mereka inginkan sedangkan saya tidak berkuliah,sebenarnya saya di tawari kuliah oleh ayah saya di universitas gunadarma. Saya menolak dengan alasan tidak mau membebani orang tua saya yang nanti nya akan mengeluarkan biaya lebih besar jika saya berkuliah di universitas itu,kala itu saya berkomitmen untuk belajar lebih giat untuk tes SBMPTN tahun depan nanti dan juga tes PKN STAN,tetapi saya memutuskan untuk lebih fokus masuk ke PKN STAN karena ingin mengurangi beban orang tua saya. Di waktu waktu senggang saya belajar,hingga sampai pada waktu h-2 bulan USM PKN STAN di laksanakan,hampir setiap hari saya belajar,tidak mengenal waktu dan tempat saya sempatkan untuk belajar,yang terpikirkan oleh saya adalah "bagaimana jika saya tidak lolos SBMPTN dan PKN STAN tahun ini,mau jadi apa saya jika tidak lolos LAGI ? " , ini lah hal yang membuat saya takut akan kegagalan.
Tiba saat nya hari dimana saya menjalani tes USM PKN STAN,saya mengerjakan sehati hati mungkin karena sudah memiliki pengalaman tes dari tahun sebelumnya,seusai tes pikiran saya risau, "apakah jawaban saya benar? Apakah nilai saya lolos nilai mati ?" Singkat cerita saya lolos tahap 1,saya lanjut ke tes tahap 2 yaitu tes lari dan kebugaran,berlatih lari 3 kali sehari sudahlah teramat sangat cukup,saya latihan sudah seperti jadwal makan kala itu,ketika tes alhamdulillah masih lanjut,dan sampai ke tahap ke tiga,tahap terakhir,belajar dengan giat masih saya lakoni,seusai tes tahap 3 ini sebenarnya saya sudah optimis dapat kuliah di PKN STAN,karena melihat dari peringkatnya,saya sudah termasuk ke dalam kouta penerimaan mahasiswa PKN STAN,hari dimana pengumuman keluar saya sangat lah bergembira karena saya diterima di PKN STAN dengan prodi D3 Kepabeanan dan Cukai,bukan hanya itu,tes SBMPTN saya pun keterima..
Saya sangat bersyukur dapat di terima di PKN STAN dan juga SBMPTN tahun ini,semua ini berkat Allah swt karena telah mengizinkan saya untuk merasakan bangku kuliah,doa kedua orang tua saya serta dorongan semangat dari teman teman saya pun tak luput dari keberhasilan saya ini,tetapi yang terpenting adalah selalu giat belajar dan pantang menyerah,jika saya menyerah untuk tes lagi pada tahun ini apakah saya akan lolos ? Tidak! Jadi jangan pantang menyerah dan terus berdoa ya teman teman
mungkin sekian cerita tentang saya,terima kasih ya sudah membacaaa :D